Anggota DPRD Kota Bandung Soroti Kinerja Satpol PP yang Tebang Pilih Tertibkan Baliho

Abbas Ibnu Assarani
Baliho atau reklame terpampang di Jalan Wastukencana, Kota Bandung. (Foto: Istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung Erwin menyoroti kinerja Satpol PP dalam menertibkan baliho atau reklame. 

Pasalnya, baliho besar yang terpasang foto dan partai nya di Jalan Wastukencana Bandung diturunkan Satpol PP dengan dalih kawasan bebas reklame. 

Namun, hal itu terjadi hanya untuk reklame yang terpasang foto dirinya saja, sementara reklame lainnya tidak ikut diturunkan. 

Etika penertiban sebelum di tebang seharus nya visual di copot terlebih dahulu,setelah itu baru ditebang, karena visual yang terpampang adalah salah satu anggota DPRD Kota Bandung beserta partai nya.

Kendati demikian, Erwin membenarkan adanya 7 kawasan bebas reklame di Kota Bandung. Di antaranya, Jalan ir H Djuanda, Asia afrika, Dr djundjunan (pasteur), Braga, Wastukencana, R.E Martadinata, dan Merdeka. 

"Realita di lapangan semua tujuh jalan kawasan tersebut sudah banyak berdiri reklame yang melanggar aturan," ucap Erwin, Senin (25/4/2020).

"Kalau mau tegakan perda harus tegak lurus, semua diturunkan juga," sambung Erwin. 

Lebih lanjut, hal itu diperparah dengan adanya reklame berisikan iklan produk rokok yang melanggar aturan. Dalam kasus ini, Satpol PP Kota Bandung dinilai acuh dan seolah-olah tidak mengetahui akan hal tersebut. 

"Yang lebih parah lagi di aturan perwal atau perda untuk iklan rokok diatur maksimal ukuran 4x6 meter atau 24 meter. Namun, lagi-lagi kenyataan di lapangan banyak ukuran 5x10 meter atau 50 meter," ujar Erwin. 

Selain itu, Erwin mencontohkan pelanggaran juga terjadi di kawasan Dago Kota Bandung.Menurutnya, di kawasan tersebut terdapat reklame rokok berbentuk videotron yang berada di perempatan Cikapayang di bawah flyover. 

Di kawasan lain pun terjadi hal yang sama, seperti di Jalan Tamblong ada reklame berjejer kiri kanan yang nempel Di PJU Kota Bandung. 

"Apa satpol pp tidak tau? Itu mustahil, berarti diduga ada permainan, harusnya estetika kota di kedepankan," tegas Erwin. 

Oleh karena itu, Erwin menyayangkan adanya ketidaktegasan Satpol PP dalam hal penertiban. Dia menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung perlu melakukan evaluasi kinerja Satpol PP. 

"Ini adalah cara kerja Satpol PP Kota Bandung selaku penegak perda, cara kerja tidak tegas dan diduga banyak titipan untuk penertiban reklame. Banyak pengusaha advertising yang merasa tidak menerima keadilan," tuturnya. (*)

Editor : Abdul Basir

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network