Di tempat yang sama, Kepala Sekolah SMKN 1 Losarang, Armani Charli mengatakan, kerja sama yang dilakukan sekolahnya dengan pihak industri tidak hanya soal masker kain. Mengingat di SMKN 1 Losarang terdapat tujuh jurusan, yakni Jurusan teknik kendaraan ringan, teknik permesinan, teknik elektronika industri, teknik komputer dan jaringan, teknik pertanian, teknik pengelasan dan teknik kimia industri.
Maka dari itu, pihaknya terbuka kepada pihak industri untuk menjalin kerja sama dengan disesuaikan pada kompetensi teaching factory yang tersedia di sekolah.
“Kita terus berupaya untuk meningkatan kerjsama dengan pihak industri dari waktu ke waktu. Artinya di setiap teaching factory kita punya kerjasama dengan industri yang relevan. Misalnya di teknik komputer dan jaringan itu kita bisa menjadi provider untuk menyediakan jaringan internet baik untuk lembaga ataupun mandiri,” kata Armani.
Armani menjelaskan, produksi anak didiknya di jurusan lain tak kalah hebat. Dari teknik pengelasan, mereka mampu membuat produk rangka kursi dengan kualitas ekspor. Sedangkan anak teknik elektronik menciptakan lampu emergency.
“Di teknik permesinan kita sudah bekerjasama dengan industri untuk memperoduksi baut, alat berat dan lain-lain,” paparnya.
Produksi karya di SMKN 1 Losarang. Foto: Ist
"Bengkel mobil yang ada di SMKN 1 Losarang, kini sudah bersifat profit oriented. Layanannya sudah bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Dengan kualitas mekanik pelajar yang berkompeten, bisa melakukan service kendaraan dengan baik," ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi mengatakan, omset produk yang kaitannya dengan industri kreatif pada SMK BLUD se-Jabar bisa menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan sekolah itu sendiri.
Editor : Zhafran Pramoedya