"Karena prinsipnya manusia itu kan tidak pernah meminta dia dilahirkan sebagai siapa, tapi fitrah gitu. Bagaimana seorang Tiffany, mungkin cerminan perjalanan dia dalam menjalani hidup, ini yang dituangkan di karya seni gitu ya," katanya.
Menurut Yana, tanpa disadari, pameran ini juga menjadi ajang untuk kita selalu bersyukur atas cinta dan kasih sayang yang diberikan Sang Pencipta. Sebab, manusia diciptakan Tuhan dan akan kembali ke Tuhan.
"Ya, kita itu sebagai manusia tidak pernah bisa meminta, kita dilahirkan sebagai anak presiden, sebagai anak siapa pun itu adalah fitrah, tapi bagaimana keluarga yang dititipi dan anak yang menitipkan itu bisa menjalani kehidupannya dengan baik hingga satu titik tertentu nanti ya tadi, kita diciptakan Tuhan dan kembali ke Tuhan," tutur Yana.
"Jadi bagaimana membangun keluarga itu dengan hati dan negara itu fondasinya keluarga. Jadi kalau dari keluarga yang penuh cinta kasih, Insya Allah maka kita membangun negeri ini dengan penuh cinta kasih," tambahnya.
Disinggung soal pemaknaan cinta, Yana menilai bahwa cinta itu adalah sesuatu hal yang berat. Sebab menurutnya, cinta bisa dimiliki lewat satu proses yang panjang.
Editor : Rizal Fadillah