"Di awal kan tadi cerita ada cinta monyet akhirnya cintanya semakin naik kelas bukan hanya melihat fisik gitu ya dan lama-kelamaan cinta itu bukan harus memiliki, tapi bagaimana satu titik tertentu kita akan meninggalkan yang kita cintai. Dan suatu waktu kita harus cinta (kembali) pada Tuhan," tandasnya.
Sementara itu, Public Relation (PR) Rumah Batik Komar, Recksha Ferdha Herditya mengatakan, pihaknya sangat mendukung penuh kegiatan pemeran tunggal yang digelar Tiffany Aria.
Menurutnya, membatik adalah sebuah lambang kehidupan. Terlebih lagi, motif dari setiap batik memiliki makna tersendiri.
"Makanya ketika Kak Tiffany datang ke kami untuk mengajukan kerja sama dengan tema yang seperti ini, kami dapat menyanggupi karena di sini sudah tersedia untuk batiknya, kami tinggal memilihnya aja," ucap Recksha.
"Jadi dari cinta kepada diri sendiri kemudian cinta monyet hingga cinta kepada tuhan itu memang sudah ada motifnya. Memang sudah ada filosofi dan makanya memang relate dengan masing-masing (karya seni yang dihadirkan)," tambahnya.
Editor : Rizal Fadillah