"Pelayanan seperti ini belum banyak dikenal. Orang taunya datang ke dokter ngobatin. Kita bukan itu, masih banyak yang belum memahami pola yang kita hadapi," lanjutnya.
Melalui pertemuan ini, pihaknya pun berharap ada kesamaan pola pikir lintas sektor, baik HRD perusahaan, dokter umum, hingga para pekerja di lapangan.
"Kita gak bisa jalan sendiri. Kita perlu dukungan dari berbagai sektor dan kita selalu advokasi ke situ," ucapnya.
Wakil Ketua 1 Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian Ikatan Dokter Indonesia (MPPK IDI), dr. Isman Firdaus menilai, pertemuan ilmiah ini sangat penting bagi dokter spesialis okupasi untuk meningkatkan kapasitas demi pelayanan kesehatan pekerja yang optimal.
"Karena kita tahu, tidak hanya di rumah sakit, tapi di perkantoran, tempat kerja, ini juga butuh suatu ilmu khusus untuk bisa menangani, terutama tingginya angka kecelakaan kerja di Indonesia, bisa karena kimia, biologi, fisik, ergonomi dan psikososial," bebernya.
Editor : Zhafran Pramoedya