"Itu sesuai dengan jumlah penduduk di kota kabupaten tersebut. Bagi kabupaten/kota yang presentase capaiannya begitu tinggi kita akan siapkan hadiah," ucap Dedi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar, dr. Rochady Hendra Setya Wibawa Sp.Og mengatakan, memang ada beberapa kondisi anak yang tidak dapat diberikan vaksin atau imunisasi polio. Mengingat vaksin ini berhubungan dengan imunitas, maka anak-anak yang mempunyai imunitas menurun tidak diberikan vaksin.
"Contoh anak yang hidup dengan penderita HIV. Atau anak yang punya keganasan darah ini juga tidak diberikan. Atau anak-anak demam dan diare ini juga," ujar Rochady.
Disinggung terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), dia mengatakan, sejauh ini di seluruh dunia pun belum pernah terlaporkan ada salah satu reaksi tubuh pasien yang tidak diinginkan yang muncul setelah pemberian vaksin polio.
"Setelah dua kali pemberian tetes tanggal 3 sama tanggal 15 Mei kita harapkan sebulan kemudian imunitas yang didapat anak-anak sudah full. Tapi kalau misalnya cuman dikasih sekali tanggal 3 cuman baru dapat setengah gak full imunitasnya," paparnya.
Editor : Zhafran Pramoedya