BANDUNG BARAT,INEWSBANDUNGRAYA.ID - Paguyuban Pejuang Peduli Pembangunan Kabupaten Bandung Barat (P4KBB) memperingati hari jadinya yang kedua, Sabtu (8/7/2023). Sebagai organisasi yang terdiri dari para pejuang pemekaran KBB ini, P4KBB ingin tetap konsisten menjadi kontrol sosial pemerintah dalam mengawal cita-cita pemekaran KBB.
"Kami akan tetap konsisten sebagai kontrol sosial dan partner strategis dari pemerintah. Sesuai dengan tema HUT ke-2 P4KBB konsistensi dan harmonisasi dalam mengawal cita-cita pemekaran KBB," kata Ketua Umum P4KBB Yacob Anwar Lewi kepada wartawan di Sekretariat P4KBB, Jalan Cibatu, Cilame, Kecamatan Ngamprah.
Pada momentum ini dirinya ingin kembali mengingatkan dan meluruskan sejarah terkait tanggal peringatan HUT KBB yang kini selalu digelar pada tanggal 19 Juni. Yacob menilai tanggal 19 Juni 2007 adalah lahirnya pemerintahan di KBB yakni dengan adanya eksekutif dan legislatif. Sementara hari lahir KBB adalah tanggal 2 Januari 2007 sesuai dengan ditandatanganinya UU 12 Tahun 2007 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Disinggung dengan perkembangan KBB hingga usianya yang ke-16 ini, Yacob melihat masih banyak yang belum tercapai. Sudah beberapa kali KBB berganti kepemimpinan namun tidak membuat daerah hasil pemekaran dari Kabupaten Bandung pada tahun 2007 ini menjadi lebih baik. Sebaliknya ada beberapa aspek yang justru terpuruk dan tertinggal dari daerah lain akibat disorientasi di beberapa program pembangunan.
"Catatan itu menjadi perhatian P4KBB, seperti diraihnya penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI, ternyata tidak berbanding lurus dengan realita di lapangan. Kemudian permasalahan defisit anggaran, perhatian ke bidang olahraga, bonus atlet yang dicicil, dan masalah-masalah lainnya," kata dia.
Untuk itu dirinya meminta pemerintah agar kembali on the track, pengawasan oleh legislatif kepada eksekutif harus lebih ditingkatkan lagi. Pemerintah daerah juga harus mau mendengar masukan dan aspirasi dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan tokoh pemekaran demi kemajuan KBB. Sementara kepada masyarakat ke depan, harus lebih peka dalam memilih pemimpin.
"Tahun 2024 jadi pembuktian masyarakat dalam memilih pemimpin yang bukan hanya slogan saja, tapi bisa melahirkan pemimpin yang legitimit, akuntabel, dan berani berbuat untuk masyarakat. Warning ini sebagai bentuk kecintaan P4KBB kepada Pemda KBB dan bukan kebencian," tegasnya.
Sementara Ketua Dewan Penasehat P4KBB Djamu Kertabudi meminta, pemerintah daerah tidak perlu alergi terhadap kritikan atau masukan dari P4KBB atau pihak manapun asalkan yang konstruktif dan demi kebaikan KBB. Sebab sebagai lembaga kontrol sosial P4KBB menjalankan tiga fungsinya yakni sosialisasi, advokasi, dan pendidikan politik kebangsaan ke masyarakat.
"Kiprah P4KBB tidak terbatas oleh waktu untuk memberikan unsur pengingat ke pemerintah, kontribusi pemikiran, maupun tindakan secara langsung seperti audiensi atau unjuk rasa. Namun terkadang sebagai unsur publik, P4KBB selalu diposisikan sebagai oposisi oleh pihak lain, padahal kami menjalankan amanah undang-undang dalam hal mewujudkan cita-cita pemekaran daerah," pungkasnya.
Pada kegiatan HUT ke-2 P4KBB ini dihadiri pula oleh sejumlah tamu undangan. Seperti Wakil Bupati KBB periode 2008-2013, Ernawan Natasaputra, Kepala Kesbangpol KBB Apung Hadiat Purwoko, Wakil Ketua DPRD KBB Ida Widaningsih, kepala desa, unsur Forkopimda dan Forkopimcam, perwakilan Parpol, organisasi kepemudaan, Ormas, LSM, dan tamu undangan lainnya. (*)
Editor : Rizki Maulana