Tokopedia mencatat pada periode semester 1 2023 dibandingkan semester 1 2022, terjadi kenaikan baik jumlah transaksi, jumlah pembeli dan jumlah penjual di Kota Bandung papar Rizky.
“Tokopedia akan terus menghadirkan berbagai inisiatif dan kampanye agar masyarakat Indonesia bisa terus dengan lebih mudah memenuhi kebutuhan harian lewat pemanfaatan teknologi, hingga menciptakan peluang bisnis daring. Harapannya, agar pelaku usaha lokal dapat terus berkembang dan meraja di negeri sendiri,” harapnya.
Sementara salah satu pelaku usaha specialty tea asal Kota Bandung Oza Sadewo, melalui produk OZA Tea menuturkan, kebiasaan minum teh yang telah membudaya dinilainya berpotensi menjadi celah untuk menangguk keuntungan. Melalui dedikasi dan kolaborasi bersama petani teh lokal, pihaknya berhasil menciptakan sejumlah artisan teh guna memanjakan penikmat teh.
“Saya melihat bahwa budaya ngeteh di Indonesia sangat kental. Bahkan negara kita pun punya keanekaragaman teh yang sangat beragam, dan kualitasnya juga tidak kalah dengan teh dari luar negeri. Lewat OZA Tea, saya ingin mengedukasi masyarakat agar tercerahkan pandangannya terhadap teh Indonesia yang memiliki keanekaragaman pilihan teh berkualitas,” ungkapnya.
Dalam menjalani usaha sebagai pelaku UMKM, Oza tak menampik pernah mengalami pasang surut. Terutama kala pandemi Covid-19 terjadi beberapa waktu lalu. Situasi tersebut memaksanya memutar otak dan akhirnya mengoptimalkan market place Tokopedia.
“Awalnya saya menjalankan OZA Tea dengan menerapkan model bisnis B2B, yang menjual ke restoran dan cafe. Namun saat pandemi melanda, saya mulai mengambil langkah untuk mulai beralih ke bisnis online lewat Tokopedia demi mempertahankan jumlah pegawai dan pendapatan tetap terjaga. Manfaat yang saya dapat sejak bergabung dengan Tokopedia juga sangat besar. Pendapatan OZA Tea pada 2023 ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2022. Bahkan Tokopedia berkontribusi sebesar 80% terhadap omzet khusus penjualan bisnis retail OZA Tea hingga saat ini," ucapnya.
Editor : Abdul Basir