get app
inews
Aa Text
Read Next : Cermati Banyaknya Perkeliruan dalam Pemilu 2024, Iwan Setiawan Soroti Benda Ajaib Sirekap

Demi Tercipta Pemilu 2024 yang Kondusif, KPU Ajak PWI Jabar Tangkal Hoaks

Rabu, 20 September 2023 | 15:53 WIB
header img
PWI Jawa Barat gelar diskusi bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat menggelar diskusi bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat di Aula PWI Jabar, Rabu (20/9/2023). 

Ketua PWI Jabar, Hilman Hidayat yang diwakili Sekretaris Tantan Sulton Bukhawan menjelaskan, kegiatan tersebut sengaja digelar guna mendapatkan gambaran terkait pelaksanaan Pilpres dan Pilkada 2024. 

"Kita berupaya mencoba mengedukasi kawan kawan media, dimana kita ingin meningkatkan kompetensi wartawan, terutama dalam hal pemberitaan seputa pemilu," ucap Tantan.

Berkaca pada pelaksanaan Pemilu 2019, banyaknya tersiar berita bohong yang sangat masif di lingkungan masyarakat. Karena itu, lewat kegiatan ini diharapkan bisa menangkal tersebarnya berita hoaks.

"Andil teman teman wartawan sebagai partisipasi dalam pelaksanaan pemilu lalu mencapai, 79 persen. Semoga Pemilu 2024 angka partisipasi yang ikut pemilu bisa lebih meningkat. Kita harap kerjasama dengan KPU jabar kedepan dapat terus ditingkatkan, terutama bagaimana meminimalisir hoaks, sehingga proses demokrasi berjalan sesuai harapan masyarakat," tuturnya.

Ketua KPU Jabar, Rifqi Almubarrok mengapresiasi kegiatan yang melibatkan pers mahasiswa dari berbagai kampus ini. Selain jadi ajang silaturahmi, kegiatan ini juga menjadi jembatan untuk terus mewujudkan demokrasi di Jabar. 

"Pemilu di Jabar sangat luar biasa, pemilu 2019, kita mengelola 32 jt pemilih, dimana pemilu legislatif dan presiden, merupakan pemilu pertama yang banyak mengalami perubahan, mulai kotak suara dari aluminium, jadi kotak fiber, dan itu jadi bahan hoax, masa KPU bikin kotak suara dari dus, dan digembok," kata Rifki memulai diskusi. 

Rifki menyebutkan, tentang bilik suara, yang kemudian menjadi bahan hoaks yang menarasikan dan mengkreditkan KPU. 

"Bagaimana Pemilu 2019, di masa pandemi Covid tahun 2020. KPU melakukan pilkada, seperti biasa, menggunakan alat pencoblosan, namun berkat kolaborasi yang kita bangun, bahwa Pilkada 2020, menerapkan protikol kesehatan. Terdapat 8 daerah yang melakukan pilkada, dan partisipasinya sangat bangus, seperti Pangandaran 22 persen, Indramayu diatas 55 persen. Itu semua berkat informasi yang disampaikan media, bahwa Pilkada 2020 terjaga kesehatan dan keselamatan. Semua berkat media," katanya. 

Disinggung banyaknya petugas KPU yang meninggal di Pemilu 2019, Rifki menyebutkan karena kelelahan. 

"Salah satunya karena kelelahan, dan juga tidak memperhitungkan jumlah suara yang membludak. Karena itu, satu TPS ditetapkan maksimal 300 suara per kotak, agar tidak terulang kembali kejadian yang lalu,' pungkasnya. 

Dalam diskusi yang mengangkat tema Pers dan Pemilu 2024 itu, beberapa peserta tampak semangat bertanya seputar pemilu, mulai dari netralitas KPU, peserta pemilu atau parpol, hingga proses pelaksanaan pemilu. 

Acara diskusi berlangsung seru dan meriah dipandu Wakil Ketua Bidang Organisasi Sandy Ferdiana sebagai moderator.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut