get app
inews
Aa Read Next : Cermati Banyaknya Perkeliruan dalam Pemilu 2024, Iwan Setiawan Soroti Benda Ajaib Sirekap

DKI Jakarta dan Maluku Utara Paling Rawan Kampanye SARA di Media Sosial

Selasa, 31 Oktober 2023 | 18:20 WIB
header img
DKI Jakarta dan Maluku Utara Paling Rawan Kampanye SARA di Media Sosial. (Foto: Ilustrasi/Antara)

BOGOR, iNewsBandungRaya.id - Penyebaran kampanye bermuatan SARA, hoaks, dan ujaran kebencian di media sosial pada Pemilu 2024 harus menjadi perhatian semua pihak. Media sosial sendiri kerap digunakan oleh penyelenggara maupun peserta pemilu untuk mengkampanyekan masing-masing agendanya pada Pemilu 2024.

Media sosial menjadi instrumen yang dinilai paling efektif untuk mengkampanyekan agenda atau penyelebarluasan informasi. Penggunan media sosial telah menjadi pasar politik yang luas dan efektif dalam mendukung pemenangan kandidat maupun partai pada pemilu. 

Beradasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa 2 Internet Indonesia (APJII) pada 2023 penetrasi internet mencapai 215,6 juta atau 78,19% dari jumlah penduduk Indonesia. Mayoritas penggunan internet aktif mengkases media sosial, YouTube (65,41%), Facebook (60,24%), Instagram (30,51%) dan TikTok (26,80%).

Selain itu, hampir seluruh pengguna internet di Indonesia aktif menggunakan media chat. 98,63% menggunakan Whatsapp, 46% pengguna facebook masanger, 12,91% pengguna telegram, dan 10,72% aktif menggunakan direct massage di Instagram.

Beberapa pola penyebaran kampanye SARA, hoaks dan ujaran kebencian yang ditransmisi melalui media sosial terjadi pada Pemilu 2019. Pertama, serangan yang ditujukan pada kandidat, partai atau kubu yang bertarung dalam Pilpres.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Berita iNews Bandungraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut