"Nah bagaimana supaya harga di tingkat petani itu disparitasnya sampai kepada konsumen tidak terlalu tinggi atau tidak sampai dua kali lipat," ujarnya.
Menurutnya, ada langkah-langkah yang harus disiapkan seperti pertanian ada penjualan langsung ke konsumen. Apakah nanti oleh pasar tani, maupun BUMD, atau pegiat-pegiat yang lain.
"Bagaimana supaya produk-produk pertanian Kabupaten Bandung bisa dijual langsung ke konsumen. Karena Bandung selain sebagai produsen, komoditas pertanian pada umumnya, juga sebagai konsumen karena jumlah penduduknya banyak," katanya.
Mekanisme biasa, melalui pengepul, melalui bandar, pasar induk, pasar biasa, ke warung dan sebagainya.
"Jadi selisih yang diterima oleh konsumen itu terlalu tinggi. Sementara petani mendapatkan nilai setengahnya. Jadi kalau misalkan cabe harganya Rp40.000/kg, ya untung bagi petani dan enggak apa-apa itu. Tapi bagaimana caranya sampai ke konsumen tidak terlalu tinggi," paparnya.
Editor : Rizal Fadillah