"Semburan lumpur kemungkinan diakibatkan oleh adanya local pocket gas dangkal biogenic pada Formasi Unconsolidated berbutir halus tersebut yang dapat terganggu kestabilan buoyancy force-nya akibat dari aktivitas manusia maupun alami seperti gempa," ucap Edi dalam keterangan resminya, Rabu (28/2/2024).
Kendati demikian, Edi mengungkapkan, jika hal tersebut merupakan hasil hipotesis sementara. Sebagai langkah tindak lanjut, pihaknya akan melakukan pengambilan sampel lumpur untuk analisis karakteristik fisik dan geologinya.
"Dengan tujuan untuk mengetahui umur endapan, serta formasi berasalnya semburan tersebut, sehingga dapat diketahui potensi dan karakteristik dari semburannya," katanya.
Edi mengatakan, pengambilan sampel air untuk mengetahui kandungannya sehingga dapat ditentukan apakah aman untuk masyarakat sekitar.
"Sampel air ini juga dapat menunjukkan asal formasi dari semburan apakah saline water formation atau fresh water formation," imbuhnya.
Editor : Zhafran Pramoedya