BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Menjelang bulan Ramadhan, sudah menjadi tradisi mayoritas umat Islam di Indonesia melakukan ziarah kubur. Tradisi satu ini sering kali disebut nyekar oleh masyarakat.
Lantas, bagaimana asal-usul dan hukum ziarah kubur jelang Ramadhan dalam Islam? Dilansir dari laman NU Online, simak ulasannya berikut ini.
Pada awalnya, ziarah kubur tidak diperbolehkan Rasulullah. Namun, seiring berjalannya waktu bersamaan dengan keimanan umat kala itu kian kuat, Rasulullah kemudian memperbolehkan ziarah kubur. Alasan pelarangan semula akhirnya dinilai sudah tidak kontekstual lagi.
Dahulu, kondisi keimanan mereka pada saat itu yang masih lemah. Serta kondisi sosiologis masyarakat Arab masa itu yang pola pikirnya masih didominasi dengan kemusyrikan dan kepercayaan kepada para dewa dan sesembahan.
Rasulullah saw mengkhawatirkan terjadinya kesalahpahaman ketika mereka mengunjungi kubur baik dalam berperilaku maupun dalam berdoa.
Editor : Rizal Fadillah