BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ada aktivitas berbeda yang dilakukan oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin pada Jumat (22/3/2024). Pasalnya, Bey berangkat ke Gedung Sate dengan menggunakan bus jemputan.
Bukan hanya Bey, hal yang sama juga dilakukan oleh para pegawai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar yang berkantor di Gedung Sate, Kota Bandung. Diketahui, ini merupakan hari pertama penerapan Friday Car Free di area Gedung Sate.
Bey mengatakan, dirinya berangkat dari tempat pemberhentian atau pool selatan, yakni dari kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar di Jalan Soekarno Hatta.
"Ya, jadi ini hari pertama di Gedung Sate bebas kendaraan mobil dan motor, saya nyoba juga dari Bapenda, dari Samsat ke sini sekitar 45 menit (naik bus)," ucap Bey.
Bey mengatakan, kebijakan ini diterapkan untuk mendorong para pejabat di lingkungan Pemprov Jabar ikut merasakan sejumlah transportasi publik yang ada di Bandung Raya.
"Bandung Raya itu akan ada BRT, angkutan publik yang lebih nyaman. Tapi saya minta kepada kepala dinas, OPD terkait harus dicoba dulu sendiri. Artinya kita sebagai pembuat kebijakan juga harus tahu sendiri bagaimana rasanya naik angkutan umum seperti apa," katanya.
Bertolak dari kantor Bapenda Jabar, bus yang ditumpangi Bey sempat menjemput pegawai yang menunggu di titik penjemputan Kiaraartha Park, Kiaracondong.
Kemudian bus bergerak lagi ke Jalan Jakarta, lalu menyusuri Jalan Supratman, melewati Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jabar, dan kemudian tiba di Gedung Sate dengan kondisi lalu lintas lancar, kurang lebih perjalanan ditempuh selama 30-45 menit.
"Setiap Jumat (di Gedung Sate) kita bebas kendaraan. Tadi ada juga keluhan dan hal-hal yang harus diperbaiki, seperti ada yang dari Kopo tidak ada pool atau titik penjemputan terdekat. Maka inilah supaya dapat gambaran kalau mengharapkan masyarakat dari mobil atau motor pindah ke bus," tuturnya.
Bey menyebut bila nantinya program Bus Rapid Transit (BRT) diterapkan di algomerasi Bandung Raya, jangan sampai berjalan tidak efektif.
"Ada juga usulan BRT dedicated line apakah tepat untuk Bandung? Tadi saja di Kiaracondong juga sudah padat, kebayang kalau diambil lagi satu sisi untuk lajur bus. Maka jangan sampai membuat keputusan tidak melakukan uji coba, tidak merasakan sendiri seperti apa," terangnya.
"Ini Pemprov masih menyediakan bus, sedangkan kalau masyarakat umum betul -betul kita harapkan pindah ke transportasi publik yang nyaman, aman, dan tepat waktu. Jangan sampai masyarakat (mengeluh) 'ah lama naik bus' lalu balik lagi pakai motor atau pakai ojeg," tambahnya.
Menurunya, bila konsep Friday Car Free sukses diterapkan di lingkungan Gedung Sate, tidak menutup kemungkinan akan diterapkan di dinas lain. Di sisi lain, kebijakan ini juga setidaknya punya harapan untuk dapat menurunkan penggunaan kendaraan pribadi dan polusi udara.
"Jadi sekali- kali Gedung Sate bebas dari polusi kendaraan," ujarnya.
Namun, Bey juga memahami masih ada pegawai masih menggunakan kendaraan pribadi dengan parkir di titik terdekat Gedung Sate. Misalnya di PT Pos, Kampus LAN, Pusdai, dan beberapa tempat lainnya.
Bey pun akan menyiapkan skema agar tidak ada lagi pegawai yang mencari celah untuk tetap menggunakan kendaraan bermotor sampai ke lingkungan Gedung Sate. Selain programnya sia - sia, malah akan memenuhi kantong parkir instansi lain.
"Seperti tadi, sepertinya banyak yang menggunakan motor parkir di Pusdai misalnya. Jadi misalnya tidak memaksa (datang ke kantor tepat waktu), tapi absen harus dari bus, minimal foto di bus," terangnya.
"Kita harus merasakan kalau naik kendaraan umum seperti apa. Kalau ini sukses, kampus -kampus yang padat juga bisa memanfaatkan bus," lanjutnya.
Sebelumnya, Pemprov Jabar menggagas program Friday Car Free dalam rangka menurunkan traffic kendaraan. Program ini berlaku bagi setiap pegawai yang berada di lingkungan Gedung Sate, Kota Bandung.
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, M. Taufiq B. Santoso mengatakan, nantinya para pegawai akan disediakan transportasi massal mulai dari bus, microbus, shuttle, Bandros.
Ia menambahkan, program ini rencananya akan berlaku setiap Jum’at. Sehingga, parkiran Gedung Sate akan bebas dari kendaraan.
“Pegawai di lingkungan Gedung Sate nanti difasilitasi transportasi yang disediakan Pemprov Jabar,” ucap Taufi saat rapat bersama Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar, Dedi Taufik di Ruang Ciremai Gedung Sate, Kamis (14/3/2024).
Rencananya, transportasi tersebut beroperasi setiap Jumat di bulan Ramadhan. Ada empat skenario pemberangkatan yaitu dari arah barat (Kantor Dinsos Jabar), arah timur (Dispora Jabar), arah utara (Disdukcapil Jabar), dan arah selatan (Bapenda Jabar).
"Dengan inovasi ini, diharapkan terjadi penurunan traffic kendaraan," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah