Pada 17 April 2024 pukul 20.39 WITA, stasiun pemantauan seismik yang berada di Pulau Ruang tidak mengirimkan data kegempaan, diduga stasiun mengalami kerusakan akibat material hasil erupsi. Wafid menyebut, kejadian erupsi terekam di stasiun seismik di Gunung Karangetang, Awu, Soputan, Tangkoko, Lokon, dan Mahawu.
"Rekaman erupsi yang berasal dari Gunung Ruang di stasiun seismik Gunung Awu, Soputan, Tangkoko, dan Mahawu mulai mereda pada tanggal 18 April 2024 pukul 02.50 WITA. Hingga tanggal 19 April 2024 pukul 12.00 WITA, tidak terekam erupsi yang berasal dari Gunung Ruang di stasiun-stasiun gunung tersebut," tuturnya.
Wafid mengungkapkan, tim PVMBG Badan Geologi KESDM telah memasang 1 stasiun pemantauan berupa stasiun seismik periode pendek di Pos PGA Ruang untuk memantau aktivitas Gunung Ruang. Namun, masih memerlukan beberapa pengecekan satu hari kedepan.
Berdasarkan hasil pemantauan visual pada Jumat (19/4/2024) hingga pukul 12.00 WITA, kata Wafid, masih teramati asap kawah menerus berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dengan ketinggian 50-200 m dari puncak kawah.
"Hasil pemantauan visual, saat ini aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih tinggi, potensi bahaya yang mungkin terjadi adalah erupsi eksplosif menghasilkan lontaran batu (pijar) ke segala arah yang bisa diikuti dengan awan panas maupun erupsi efusif (aliran lava)," terangnya.
Editor : Rizal Fadillah