Ledia mencontohkan, saat bicara Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, bagaimana menjelaskan hal ini pada peserta didik, apalagi bila mereka masih dalam level usia remaja atau bahkan anak-anak di bangku SD.
"Mungkin bisa dijelaskan terkait perundungan. Mengejek, merendahkan, mengintimidasi, mendorong, mencubit, memukul dan banyak lagi contoh-contoh perundungan yang kita pernah dengar atau bahkan perilaku yang kerap terjadi di kalangan anak-anak bisa dijelaskan sebagai bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab," terangnya.
"Mengolok orang tua, kondisi fisik, kondisi sosial ekonomi kadang dianggap biasa dan sekedar bercanda. Padahal dari hal-hal seperti itu kemudian bisa meningkat menjadi permusuhan, sakit hati hingga perkelahian atau tawuran, harus bisa diantisipasi," tambahnya.
Kepada guru yang hadir, Ledia yang juga anggota Komisi X DPR RI ini juga mengingatkan bahwa perbedaan gaya dan budaya dari lintas generasi juga membutuhkan kesiapan untuk beradaptasi.
“Menghadapi anak-anak millenial, gen Z dan kini gen Alpha tentu membutuhkan adaptasi tersendiri. Penjabaran Pancasila meskipun nilai-nilainya tak lekang oleh waktu tetap membutuhkan pendekatan berbeda," ungkapnya.
"Memberikan contoh, dan membimbing lewat keteladanan adalah satu keniscayaan. Tentunya dengan adanya Forum ini bisa saling membangun komunikasi dan kolaborasi untuk terus meluaskan wawasan dan bertukar praktik baik antar sesama guru," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah