Dengan kata lain, AI tak menempatkan SDM bertindak pencipta dan pengembang AI, tapi lebih dari itu. Jika ingin lebih menyentuh sisi afektif, manusia juga bertindak sebagai pengawas dan pengarah yang memastikan AI berjalan seusai keinginan dan kreativitas pengguna.
Dengan emosi dan landasan etik, AI bisa terus dikembangkan secara bermanfaat sekaligus bertanggungjawab.
Berikut beberapa peran kunci keberadaan manusia di balik perkembangan AI yang akan selalu dibutuhkan perusahaan:
a. Researcher dan Data Scientist (Peran peneliti dan ilmuwan data sangat penting, mereka penggerak utama di balik penelitian dasar dan terapan yang memungkinkan kemajuan AI. Mereka berperan menemukan algoritma baru dan meningkatkan teknik AI yang sudah ada. Sementara ilmuwan data melakukan analisis data, membangun model prediktif, dan menerapkan teknik pembelajaran mesin untuk memecahkan masalah nyata).
b. Engineer dan Developer (kedua insinyur AI mengimplementasikan algoritma serta model AI ke sistem perangkat lunak yang aplikatif. Sedang developer atau pengembang perangkat lunak akan bekerjasama dengan insinyur untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan dapat berjalan efektif dan efisien).
c. Designer dan Programmer (para ilmuwan komputer, insinyur, dan ahli data memainkan peran penting dalam merancang dan memprogram sistem AI. Mereka menulis kode, mengembangkan arsitektur jaringan saraf, dan memastikan sistem AI dapat berjalan oke).
Selain itu, sebetulnya masih banyak lagi job role lain yang menentukan kesuksesan produk dan layanan digital berbasis AI. Seperti, System Designer, AI Architect, Spesialis Etika, dan Regulasi AI, hingga pemimpin bisnis.
Editor : Ude D Gunadi