get app
inews
Aa Text
Read Next : Aktif Dukung Pengamanan Pelantikan Presiden-Wapres, GMBI Raih Penghargaan dari BIN

Reformasi Intelijen Indonesia, BIN Dituntut Lebih Profesional dan Antisipatif

Kamis, 20 Maret 2025 | 22:54 WIB
header img
Diskusi bertajuk "Dinamika Reformasi Tata Kelola Intelijen Indonesia". (Foto: Ist)

JAKARTA, iNewsBandungRaya.id – Program Studi Ilmu Politik Universitas Bakrie menggelar diskusi terbatas bertajuk "Dinamika Reformasi Tata Kelola Intelijen Indonesia".

Diskusi ini menghadirkan sejumlah akademisi, peneliti, dan praktisi untuk membahas tantangan dan prospek reformasi intelijen di Indonesia, terutama dalam penguatan Badan Intelijen Negara (BIN).

Diskusi yang dimoderatori oleh Yudha Kurniawan, dosen Ilmu Politik Universitas Bakrie, menyoroti empat aspek penting dalam reformasi tata kelola intelijen, yaitu penguatan fungsi intelijen untuk deteksi dini ancaman, pengelolaan sistem rekrutmen dan staffing, transformasi kultur intelijen, serta penguatan mekanisme pengawasan.

Direktur Eksekutif LESPERSSI, Rizal Darma Putra menekankan pentingnya BIN menerapkan pendekatan berbasis ancaman (threat-based intelligence) agar dapat mencegah ancaman sebelum eskalasi.

"BIN harus mampu menerapkan metode ini agar tidak hanya bereaksi terhadap peristiwa yang sudah terjadi, tetapi juga dapat mencegah ancaman sebelum mencapai titik eskalasi," ucap Rizal.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut