get app
inews
Aa Text
Read Next : Kasus Dokter Priguna, Dedi Mulyadi Soroti Sistem Pendidikan Kedokteran

Fetish Mengerikan Dokter Pemerkosa Anak Pasien di RSHS Bandung

Kamis, 10 April 2025 | 09:34 WIB
header img
Priguna Anugrah Pratama, dokter PPDS anwstesi diduga memperkosa lebih dari satu perempuan di RSHS Bandung. (Foto: Humas Polda Jabar)

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Seorang residen anestesi program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Universitas Padjadjaran (Unpad), Priguna Anugerah P alias PAP, ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan seksual di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Ia diduga melakukan aksi tak senonoh terhadap tiga orang, termasuk dua pasien dan satu pendamping pasien.

Salah satu korban berinisial FH (21) telah melaporkan insiden ini ke Polda Jawa Barat. Sementara dua korban lainnya hingga kini belum membuat laporan resmi, namun penyelidikan terhadap kasus tersebut masih terus berkembang.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, mengungkapkan hasil pemeriksaan awal terhadap tersangka menunjukkan indikasi adanya kelainan seksual.

“Fantasinya senang melihat orang pingsan atau tidak sadar. Dugaan sementara pelaku memiliki fetish terhadap orang dalam kondisi tidak sadarkan diri,” ujar Surawan, Kamis (10/4/2025).

Peristiwa yang dilaporkan FH terjadi pada 18 Maret 2025, sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, PAP membawa korban dari ruang IGD menuju lantai 7 Gedung MCHC RSHS dengan dalih akan melakukan pemeriksaan darah.

Sesampainya di ruangan, korban diminta mengganti pakaian menjadi baju operasi dan melepaskan pakaian dalam. PAP kemudian menusukkan jarum ke tangan korban sebanyak kurang lebih 15 kali dan menghubungkannya ke selang infus.

“Setelah itu, pelaku menyuntikkan cairan bening ke infus. Beberapa menit kemudian, korban merasa pusing lalu tidak sadarkan diri,” jelas Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan.

Korban terbangun sekitar pukul 04.00 WIB, lalu diminta kembali mengganti pakaian dan dibawa kembali ke ruang IGD. Menyadari kejanggalan yang terjadi, FH menceritakan insiden tersebut kepada ibunya.

“Korban merasa ada yang tidak beres, apalagi saat buang air kecil merasakan perih di bagian tertentu,” imbuh Hendra.

Guna memastikan dugaan kelainan seksual pada diri tersangka, penyidik akan melibatkan ahli psikologi dan forensik untuk memberikan penilaian profesional.

“Hasil pemeriksaan ini akan diperkuat dari sisi psikologis dan forensik guna mendalami penyimpangan perilaku pelaku,” kata Kombes Surawan.

Kasus ini memicu keprihatinan mendalam di tengah masyarakat, khususnya di dunia medis. RSHS dan Unpad belum memberikan pernyataan resmi terkait status pendidikan dan penugasan tersangka.

Pihak kepolisian saat ini terus mendalami kemungkinan adanya korban lain, mengingat modus pelaku memanfaatkan momen darurat dan situasi rentan di rumah sakit.

Editor : Agung Bakti Sarasa

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut