Desakan Ekonomi Jadi Motif Orang Tua Jual Anak ke Sindikat Pedagangan Manusia

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar mengungkap fakta baru terkait kasus perdagangan bayi ke Singapura. Berdasarkan hasil penyelidikan, mayoritas orang tua yang tega menjual bayinya ke sindikat pedagangan manusia (human trafficking) karena desakan kebutuhan ekonomi.
"Keterangan dari salah satu korban menyebutkan motifnya karena faktor ekonomi," kata Direktur Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan, Rabu (16/7/2025).
Namun, ujar Kombes Surawan, penyidik belum berhasil mengidentifikasi seluruh orang tua dari para bayi yang dijual tersebut. Saat ini, penyelidikan terus dilakukan untuk menelusuri asal-usul bayi yang menjadi korban sindikat perdagangan manusia atau human trafficking itu.
"Kami masih menelusuri asal bayi-bayi itu, siapa orang tuanya, dan apa motif sebenarnya," ujar Kombes Surawan.
Dirreskrimum menuturkan, sebelum dijual, tersangka mendekati ibu korban yang tengah hamil. Mereka membujuk, merayu, dan mengimingi sejumlah uang. Setelah orang tua setuju, pelaku membiayai persalinan korban. Sindikat memberikan uang berkisar antara Rp11 juta-Rp16 juta kepada orang tua korban.
Kemudian, bayi dibawa ke rumah penampungan. Di sini, bayi dirawat hingga berusia 3 bulan. Setelah itu, sindikat membuatkan akta kelahiran, kartu keluarga, dan paspor di Pontianak.
Editor : Agus Warsudi