Aplikasi NyariGawe Jadi Senjata Baru Pemprov Jabar Atasi Pengangguran

Menurutnya, NyariGawe merupakan pengembangan dari sistem sebelumnya agar lebih efektif membantu perusahaan menemukan sumber daya manusia yang sesuai.
"Aplikasi ini pengembangan dari yang sudah ada nah target kita jadi kita tata kelola dan majemen, kami ingin membuat aplikasi terbuka. Pemprov Jabar ada beberapa aplikasi OPD yang bisa dimarger dan kami bisa memilah mana yang di shutdown," tambahnya.
Lebih lanjut, Adi menegaskan, pengelolaan NyariGawe akan dilakukan langsung oleh UPTD di bawah Diskominfo Jabar. Selain menyediakan platform, pihaknya juga akan memastikan adanya mekanisme pengawasan.
"Jadi pengawasan juga dilakukan dan saat ini kami akan bertahap mengikuti dasbord aplikasi yang sudah ada. Konsenya aplikasi NyariGawe agar masyarakat dan perusahaan langsung mengakses," kata dia.
Sebelumnya, Pemprov Jabar sebenarnya sudah memiliki layanan serupa, yakni Gerai Layanan Informasi Ketenagakerjaan (GLIK) yang dikelola Disnakertrans. Bedanya, GLIK hanya berbasis web, bukan aplikasi seluler.
"Dalam layana GLIK ini sudah ada pencari kerja 100 ribu. Lowongan kerja ada 8.000. Membuka transparansi untuk perusahaan agar mencari kerja," ungkap Kabid Hubungan Industrial Disnakertrans Jabar, Firman Desa.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, menilai kehadiran NyariGawe tidak akan tumpang tindih dengan GLIK. Justru keduanya akan saling melengkapi untuk mempermudah warga mendapatkan akses pekerjaan.
"Semua lowongan ada, bukan hanya industri tapi ada Indomaret dan Alfamart mereka juga akan menginfokan lowongan kerjanya di layanan ini. GLIK itu dari laman kalau NyariGawe dari aplikasi dua-duanya tetap digunakan untuk mencari lowongan kerja," jelas Herman.
Editor : Agung Bakti Sarasa