Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menargetkan produksi olahan nikel Indonesia tembus di angka 2,58 juta ton pada 2022. Target itu bakal ditopang lewat produksi Feronikel sebesar 1,66 juta ton, nickelpigiron 831.000 ton, dan nickelmatte 82.900 ton.
Kementerian ESDM memperkirakan, dalam lima tahun ke depan produksi nikel dalam negeri bisa terus meningkat seiring dengan melimpahnya cadangan nikel Indonesia. Adapun umur cadangan bijih nikel Indonesia dapat mencapai 73 tahun untuk jenis bijih nikel kadar rendah di bawah 1,5 persen atau bijih nikel limonit.
Asumsi umur cadangan tersebut berasal dari jumlah cadangan bijih nikel limonit mencapai 1,7 miliar ton dan kebutuhan kapasitas pengolahan di dalam negeri sebesar 24 juta ton per tahun.
Komoditas nikel menjadi sumber daya alam yang banyak dibutuhkan seiring bermunculannya produksi kendaraan listrik skala nasional maupun global. Hal itu dikarenakan nikel adalah salah satu bahan baku utama dalam pembuatan kendaraan listrik, khususnya untuk komponen baterai.
Baterai dengan bahan baku utama nikel memiliki kelebihan karena dapat menghasilkan kepadatan energi yang lebih tinggi dan kapasitas penyimpanan yang lebih besar dengan biaya lebih rendah.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait