Selain itu, Erna mengakui, jika belum banyak koperasi yang anggotanya berasal dari kaula muda. Mayoritas berisikan generasi tua.
"Kolotnial lah istilahnya. Di Kota Bandung itu banyaknya yang mengelola koperasi berusia di atas 50 tahun," ungkapnya.
Menurutnya, bisa jadi dari kaca mata anak muda zaman sekarang koperasi itu tidak kekinian dan ketinggalan zaman.
"Bangunannya juga seperti mau roboh. Pengurusnya juga sudah aki-aki, nini-nini," imbuhnya.
Maka dari itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi sampai tingkat kelurahan dan sekolah-sekolah. Sebab, mengenalkan koperasi harus sejak dini, misalnya melalui permainan, seperti Go Coop untuk mengenalkan koperasi di kalangan siswa SD.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait