Sasar Pesantren, Biro Kesra Jabar Ingin Santri Melek Digital di Era Disrupsi

Aqeela Zea
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi. Foto: Istimewa

"Oleh karena itu kami mencoba mengajak insan-insan, stakeholder yang berhubungan dengan pondok pesantren untuk digugah keterbukaannya. Kita tidak menginginkan ada satu pun dari pondok pesantren tabu terhadap saluran informasi," ujar Barnas.

Saat ini, lanjut Barnas, masih ada pondok-pondok pesantren yang menganggap tidak baik keterbukaan informasi di era digital. Mereka, memandang keterbukaan informasi sebagai hal yang negatif.

"Padahal tidak cukup hanya negatif, karena positifnya juga sangat banyak. Sebagaimana kita ketahui misalnya, untuk perubahan yang cepat tentu kita harus melek informasi," tutur Barnas.

Dia mencontohkan informasi mengenai cuaca. Bagi santri berada di pesisir dan harus melaut, informasi cuaca sangat penting. Santri tidak akan asal berangkat melaut, tanpa melihat kondisi cuaca saat itu. 

"Semuanya harus melek, apalagi dengan dunia yang begitu cepat di perkotaan. Kalau tertinggal saja sedikit, besok kita tidak tahu lagi jalur ke sini yang kemarin dibuka, bisa saja ternyata ditutup," jelas Barnas.

Editor : Zhafran Pramoedya

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network