"Mungkin tidak lagi orang-orang yang ini narasumbernya. Mungkin dari praktisi memberitahu oh cara mengambil gambar ini seperti apa, oh visualisasi gambar harus dilihat dari sudut seperti ini, harus ada logo yang menunjukkan bahwa itu pontren, branding-branding-nya," ujar Barnas.
Sementara itu, dalam pemaparannya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi menyampaikan visi dan misi Provinsi Jawa Barat. Dari lima misi, poin keempat menjadi salah satu alasan digelarnya workshop 'Literasi Digital Pengelola Pesantren dan Lembaga Keagamaan Lain di Jawa Barat'.
"Kita dan semua yang ada di sini, bagaimana mendukung di misi yang keempat yaitu meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi umat yang sejahtera dan adil melalui pemanfaatan teknologi digital dan kolaborasi dengan pusat-pusat inovasi serta pelaku pembangunan," kata Dedi sebelum membuka acara.
Menurut Dedi, misi tersebut harus bisa tercapai karena Jabar punya banyak Sumber Daya Manusia (SDM). Hal tersebut bisa dilihat dari kondisi demograsi Jawa Barat. Dibandingkan dengan provinsi lain, Jawa Barat memiliki hampir 50 juta penduduk.
"Penduduk Korea Selatan 51 juta jiwa. Berarti penduduk Jawa Barat sama dengan satu negara. Belum lagi dibanding negara lain, Malaysia misalnya. Kita masih di atas Malaysia," papar Dedi.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait