"Jadi setiap PNS di Jawa Barat dievaluasi oleh 360 derajat, oleh atasan, kolega setaranya, dan oleh bawahannya. Jadi ga bisa ada pejabat bagus di mata bupati padahal nginjek ke bawahan, ketahuan karena bawahan oleh sistem kami boleh mengevaluasi prilakunya," tambahnya.
Kang Emil mengungkapkan, selama 5 tahun memimpin Jabar dirinya tidak lagi menerapkan struktur organisasi vertikal. Menurutnya, kemajuan Provinsi Jabar saat ini diraih berkat birokrasi team of team.
"Waktu covid, Kadisdik ngurusin oksigen, dengan konsep ini dimana wali kota, bupati dan gubernur butuh Anda harus ikutan disana tapi rumahnya sesuai SK. Anda rumahnya di Dishub tapi lagi emergency urusan kebakaran hutan misal, anda harus disana," imbuhnya.
Kang Emil menilai, birokrasi team of team merupakan struktur organisasi PNS di masa depan.
"Maka visi misi wali kota bupati bisa cepet, Anda punya 20 visi misi janji ke rakyat, anda bisa bikin 20 team sesuai janji ga usah terlalu hirarki yang lama," ujarnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait