Dengan tekun dan terus-menerus, bisnisnya tumbuh dari skala kecil, lalu melebarkan sayap dengan mendirikan peternakan sapi dan perusahaan bakso. Dia juga mulai menambahkan produk lain seperti sosis dan cuanki, hingga akhirnya berkembang menjadi pabrik pengolahan daging sapi, ayam, dan berbagai olahannya.
Berkat pengalaman dan pengetahuan yang terus berkembang, serta perbaikan yang konsisten pada resep bumbu dan komposisi bahan, Bakso Tjap Haji kini hadir sebagai restoran pertama yang didirikan oleh PT Tjap Haji Group.
Di tengah persaingan banyak merek baso, Bakso Tjap Haji tetap unggul dengan kualitasnya yang terbuat dari daging sapi asli.
Bakso Tjap Haji telah memenuhi standar usaha yang sesuai, dengan memiliki peternakan sapi sendiri, Rumah Potong Hewan (RPH) yang telah bersertifikasi halal, dan pabrik pengolahan daging yang juga telah bersertifikat Halal & HACCP. Restoran Bakso Tjap Haji juga telah mendapatkan sertifikat halal.
Dede menjelaskan, "Kami sangat berkomitmen untuk menjaga kehalalan dan kualitas produk, mulai dari peternakan hingga restoran, sehingga produk-produk kami dapat dinikmati oleh semua masyarakat Indonesia dengan aman dan sesuai dengan prinsip halal."
Tidak hanya sebagai destinasi kuliner, PT. Tjap Haji Grup juga memiliki visi dan misi yang lebih luas. Visi mereka adalah menjadi katalisator dalam memperkenalkan, menghormati, melestarikan, dan mempromosikan warisan kuliner Indonesia yang berbahan dasar daging sapi dan ayam segar.
"Dengan tujuan utama menjadi perusahaan terkemuka yang mahir dalam mengembangkan produk mentah, olahan, dan restoran yang menyajikan makanan dengan menggunakan resep lama yang otentik dengan sentuhan modern, sederhana, dan relevan," kata Dede.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait