Dalam perjalanan waktu, sirine alarm Gedung Sate pertama kali diinstal pada tahun 1920-an. Karena pada pasalnya sirine ini difungsikan sebagai peringatan keadaan darurat. Dengan suara yang khas dan nyaring, konon bunyi sirine ini berhasil memberikan peringatan hingga mencapai radius 60 kilometer.
Suara sirine ini bisa di dengar ke berbagai daerah seperti Subang, Pangalengan, Sumedang, Cicalengka, Cianjur dan Purwakarta.
“Waktu zaman dahulu ini itu bisa didengar hingga Lembang, Soreang sampai Jatinangor. Dan untuk membunyikan sirine tersebut para petugas harus mengontrol katrolnya untuk mengoperasikan mesin," tambah Yanto.
Sirene Alarm di Gedung Sate.
Sirine alarm Gedung Sate memiliki peran strategis selama masa Perang Dunia II. Alarm ini merupakan peringatan dini terhadap serangan udara dan menjadi simbol ketegangan dan kewaspadaan bagi warga Bandung pada masa itu akan potensi bahaya yang dapat datang kapanpun.
Hingga setelah kemerdekaan Indonesia, sirine alarm Gedung Sate tetap memegang peran penting. Terutama pada tahun 1960-an pada periode konflik politik, sirine ini akan dibunyikan sebagai peringatan kepada masyarakat terkait dengan situasi politik jika tidak stabil.
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait