Founder dan Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada Tbk Drs Andi Widjaja PhD MBA mengatakan, precision medicine sebenarnya bukan hal baru di bidang pengobatan. Namun ke depan diyakini akan terus berkembang.
"Molecular medicine ini sudah banyak dikembangkan oleh beberapa Negara. Di Prodia, analisis pemeriksaan genomik dilakukan hingga hasil final yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola kesehatan berdasarkan profil genomik masing-masing individu," kata Andi Widjaja.
Product Manager PT Prodia Widyahusada Tbk Dr Rina Triana mengatakan, pemeriksaan genomik cukup dilakukan satu kali seumur hidup terhadap individu berusia lebih dari 18 tahun.
Hasil dari pemeriksaan genomik, kata Dr Rina, dapat dijadikan sebagai manual book bagi seseorang untuk lebih mengetahui risiko penyakit dan langkah mitigasinya.
"Diharapkan melalui seminar ini, lebih banyak klinisi yang mendapatkan informasi mendalam mengenai pemeriksaan genomik dan secara jangka panjang dapat menekan peningkatan kasus PTM," kata Dr Rina.
Sedangkan dalam pemaparannya, Prof Dr dr Hikmat Permana mengatakan, saat ini terjadi transisi penyakit banyak terjadi di Indonesia dari menular bergeser ke tidak menular, seperti Diabetes, Stroke, Obesitas, Cancer, dan lain-lain.
Hikmat mengatakan, munculnya penyakit tersebut bukan hanya dipengaruhi oleh pola hidup dan lingkungan tetapi juga faktor genetik yang tidak dapat diubah.
“Kita tidak dapat mengubah genetic, tetapi kita dapat menggunakan hasil pemeriksaan genomik untuk memodifikasi gaya hidup agar terhindar dari penyakit tersebut," kata Hikmat.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait