Seharusnya, ujar Cem, ruang digital memberikan rasa aman dan nyaman bagi publik. "Media sosial bukan tempat untuk berdebat, saling caci maki, dan menyebarkan kebencian antara pendukung paslon," ujar Cem.
Karena itu, tutur dia, Koalisi Masyarakat Melawan Hoaks Pilkada diharapkan mulai memetakan dan memitigasi agar ujaran kebencian dan berita bohong tersebut dapat diminimalisir.
Pascadeklarasi koalisi ini, 25 jurnalis dan pemeriksa fakta di NTB, akan diberikan pelatihan menggunakan tools di Google untuk mendeteksi berita bohong di media sosial (medsos).
"Kami akan melatih 25 orang jurnalis dan pemeriksa fakta di NTB, untuk mengikuti pelatihan debunking," kata Cem, juga trainer cek fakta dari Google News Innitiative dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia.
Deklarasi diawali dengan berjalan dari depan Masjid Islamic Center menuju Teras Udayana. Perwakilan organisasi masyarakat sipil di NTB, menandatangani kesepakatan bersama melawan hoaks Pilkada NTB 2024 dan mengajak pengunjung di car free day untuk membubuhkan tanda tangan.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait