Kejagung Diminta Tindak Oknum yang Terlibat Dugaan Penyimpangan Impor Minyak Mentah-BBM

Agus Warsudi
Ilustrasi bahan bakar minyak (BBM). (Foto: Ilustrasi Shutterstock)

"Berita di media menyebutkan setidaknya sejak akhir Oktober hingga pertengahan Desember 2024, tim Kejagung telah mengeledah kantor dan rumah beberapa direksi Pertamina (Persero) Holding dan Sub-Holding, termasuk terakhir mengundang beberapa anggota direksi untuk klarifikasi ke gedung bundar pada 19 Desember 2024," kata Yusri. 

Dalam pengeledahan tersebut, ujar Yusril, ditemukan sejumlah uang dengan nominal sangat fantatis dan beberapa perangkat handphone disita dan laptop dikloning untuk menambah dan memperkuat bukti-bukti yang sudah diperoleh lebih awal terkait dugaan penyimpangan impor minyak mentah dan BBM tersebut.

"Yang mengejutkan, infonya Kejagung sudah menaikkan status perkara itu menjadi penyidikan dan sudah ada beberapa tersangka. Jika benar informasi ini, sebaiknya Kejagung terbuka ke publik untuk menghindari spekualasi," tuturnya. 

Menurut Yusri, munculnya nama James dalam sengkarut ini mungkin bisa sama atau belum pasti dengan inisial nama yang pernah disebut oleh mantan anggota Komisi VII DPR Muhammad Nasir dalam RDP dengan Pertamina pada tahun 2023 lalu. 

"Apa benar nama itu sama? Itu harus dijawab oleh tim Pidsus Kejagung. Jika sama, patut diduga tokoh suap SKK Migas pada 2013 berkolaborasi dengan tokoh 'papa minta saham' di proses impor minyak Pertamina," ucap Yusri.

Editor : Ude D Gunadi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network