“Kisah Nabi Ibrahim bukan sekadar pengorbanan, melainkan tentang kepemimpinan spiritual dan kepercayaan antaranggota keluarga. Inilah fondasi utama ketahanan nasional,” tutur Kang Ace, yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Jabar ini.
Kang Ace mengatakan, ketahanan keluarga hari ini dihadapkan pada tantangan modernisasi, disrupsi digital, dan krisis identitas.
Karena itu, Kang Ace mengajak jamaah untuk kembali kepada nilai-nilai keimanan yang kokoh, pendidikan karakter berbasis agama, dan pembentukan generasi tangguh dari dalam rumah.
“Keluarga bukan sekadar institusi sosial, tapi madrasah utama yang membentuk generasi beradab dan berdaulat,” ucap kang Ace seraya mengutip pandangan Prof Quraish Shihab bahwa keluarga adalah jiwa masyarakat dan tulang punggungnya.
Di pengujung khutbah, Kang Ace menyampaikan harapan agar bangsa Indonesia mampu meneladani keluarga Nabi Ibrahim sebagai model ideal membangun peradaban masa depan.
“Dari keluarga yang kuat, akan lahir masyarakat tangguh. Dari masyarakat yang tangguh, lahir bangsa berketahanan tinggi secara spiritual, sosial, dan nasional,” ujarnya.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait