Gebyar Wawasan Kebangsaan 2025, Gubernur Lemhannas RI: Indonesia Kerap Jadi Target Soft Power Asing

Agus Warsudi
Gubernur Lemhannas RI Tubagus Ace Hasan Syadzily memberikan sambutan sekaligus membuka acara Gebyar Wawasan Kebangsaan 2025. FOTO: ISTIMEWA

Di tengah dinamika ini, ujar pria yang akrab disapa Kang Ace itu, posisi Indonesia sebagai negara kepulauan yang strategis, terletak di antara dua benua dan dua samudra, menjadikannya subjek sekaligus objek dari berbagai kepentingan global.

“Dalam konteks geopolitik kontemporer, bentuk kolonialisme tidak lagi bersifat fisik melalui pendudukan teritorial, tetapi juga dominasi ideologi, ekonomi, dan informasi,” ujar Kang Ace yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar dan Ketua DPD Partai Golkar Jabar ini.

Kang Ace menuturkan, di sinilah pentingnya Indonesia memiliki geo-consciousness, yaitu, kesadaran geopolitik yang menempatkan Indonesia tidak hanya sebagai bagian dari peta dunia, tetapi juga entitas yang mampu menjaga kedaulatannya, baik secara fisik maupun non-fisik.

“Kita perlu memahami bahwa Indonesia kerap menjadi target soft power asing, baik dalam bentuk hiburan, narasi sejarah tandingan, hingga penetrasi ekonomi digital yang bisa menggerus kemandirian nasional,” tuturnya.

Menurut Kang Ace, nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari empat consensus, yaitu, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945, dan semangat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak bisa diposisikan semata sebagai slogan formal, melainkan sebagai alat pertahanan kultural dan ideologis.

Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network