Agung menambahkan, pengembangan kentang akan didukung penerapan teknologi pertanian seperti klinik tanaman yang berperan dalam pengendalian hama dan perawatan tanaman.
“Klinik tanaman penting dan akan kita perkuat karena rata-rata kentang ini membutuhkan penanaman, pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman), dan pemeliharaan yang intensif,” kata Agung.
Selain itu, Agung menegaskan pentingnya fasilitas Bangsal Pascapanen untuk menunjang hilirisasi kentang sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
“Target Bapak Menteri Andi Amran Sulaiman, hilirisasi adalah hal mutlak dilakukan. Kita tidak dianjurkan langsung mengekspor atau menjual dalam bentuk bahan baku. Tapi ada nilai tambah yang diharapkan dari produk kentang ini,” tegasnya.
Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Fraksi PKS, Iwan Suryawan, menekankan bahwa perhatian khusus dari Kementerian dan DPP terhadap sektor pertanian harus diimbangi dengan peran aktif pemerintah provinsi.
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait