Perda ini juga menunjukan upaya Rindu memupus kesenjangan dan menciptakan kesetaraan untuk pesantren. Dengan Perda Pesantren ini, semua santri dan santriwati di Jabar memiliki hak yang sama untuk difasilitasi negara.
Kebermanfaatan dan keberpihakan pada keumatan makin kuat lewat One Pesantren One Product (OPOP). Program Jabar Juara Lahir Batin juga memberikan porsi besar pada penguatan syiar agama lewat Satu Desa Satu Hafiz (SADESHA), English for Ulama, hingga Magrib Mengaji lewat capaian yang terukur dan nyata.
Setelah pesantren, kepemimpinan Rindu kemudian mendudukan DESA sebagai prioritas utama dan episentrum pembangunan. Dengan jumlah penduduk mendekati 50 juta jiwa sebanyak 36,2 juta jiwa penduduk Jabar tersebar di 5.311 desa.
Selain itu, kemiskinan dan kesenjangan ekonomi paling tinggi ada di wilayah pedesaan. Selama 5 tahun kepemimpinan Rindu, program Jabar Juara juga berhasil mencetak sejarah.
Dari hasil penilaian Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi kondisi strata desa di Jabar saat ini sebanyak 930 desa berkembang, 2.553 desa maju, dan 1.828 desa mandiri.
Editor : Zhafran Pramoedya