134 Peserta Ikuti Lomba Cipta Lagu-Nyanyi TKD Jabar, Melly Goeslaw hingga Mulan Jameela Jadi Juri

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sebanyak 134 orang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti Lomba Cipta Lagu dan Menyanyi yang digelar TKD Prabowo-Gibran Jawa Barat. Pendaftaran lomba ini sudah dimulai sejak 23 Desember 2023 hingga 9 Januari 2024.

Musisi sekaligus Koordinator Program Lomba Cipta Lagu, Erwin Morron mengatakan, dari jumlah 134 pendaftar tersebut, nantinya akan diakurasi menjadi 10 orang dari kategori pencipta lagu dan kategori penyanyi.

Baca Juga

Jalani Pemeriksaan soal Pelanggaran Kampanye, Ridwan Kamil Akui Senang Bisa Klarifikasi

"Dimana nanti untuk 10 besar dari masing-masing kategori akan kita undang secara offline untuk melakukan audisi yang akan dihadiri oleh dewan juri," ucap Erwin di Sekretariat TKD Prabowo-Gibran Jabar, Jalan LLRE Martadinata Nomor 4, KoBandung, Kamis (11/1/2024).

Erwin mengatakan, nantinya, akan ada 2 kategori juri yaitu untuk pencipta lagu Desy Ratnasari, Melly Goeslaw, dan Riki Setiawan. Sedangkan kategori juri penyanyi yaitu Mulan Jameela, Budi, dan The Selvi Kitty.

"Untuk kategori ini dari sekian banyak peserta telah di seleksi melalui seleksi administrasi dan akan diseleksi lagi sampe 10 besar dan setelah itu akan diseleksi oleh dewan juri," ungkapnya.

Baca Juga

Hadiri Sholawat untuk Indonesia Maju di Bandung, Ridwan Kamil: Rakyat Jangan Sampai Buta Politik

Erwin mengatakan, ide menciptakan lomba ini saat dirinya melihat kreativitas yang dimiliki masyarakat Jabar dalam menciptakan sebuah lagu maupun bernyanyi.

"Tujuan membuat ide seperti ini yaitu saya berfikir jawa barat memiliki potensi penyanyi dan pencipta lagu. Kemudian yang terpikir oleh saya pencipta lagu dan penyanyi sesuai bidang saya," imbuhnya.

Erwin mengaku, dirinya tidak pernah menyangka jika lomba cipta lagu dan menyanyi ini disambut antusias masyarakat bahkan secara nasional.

Baca Juga

Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, TKD Jabar: Pernyataan Jokowi Sesuai UU Pemilu

"Jadi sebenarnya dari 134 ini juga banyak banget yang nanya dari luar Jawa Barat bahkan dari Bali dan Jateng. Artinya, harus ada regenerasi yang harus kita wadahi," ungkapnya.

Oleh karena itu, pihaknya pun sengaja menghadirkan juri-juri yang memang berpengalaman di bidangnya untuk mewadahi talenta-talenta masyarakat ini.

"Mudah-mudahan ini bisa jadi jawaban untuk kawan-kawan setelah kita mewadahi ini dengan kapasitas yang qualified," ujarnya.

Baca Juga

Heboh Dugaan Pengeroyokan, TKD Jabar Siapkan Pendampingan untuk Korban 

Erwin menyebut, dirinya juga mengajak mantan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil untuk menciptakan lagu campaign khusus TKD Prabowo-Gibran Jabar.

"Kemarin yang di TKN sudah ada dan bahasa jawa. Bahasa Jawa Barat belum ada nah makanya ini teknisnya dengan tukar pikiran dengan tim event keinginan Pak RK (Ridwan Kamil) seperti apa, kita juga harus tukar pikiran dengan pak RK," katanya.

Nantinya, dari 10 lagu yang akan dipilih, TKD Prabowo-Gibran Jabar akan mengakomodir poin-poin yang pas campaignnya untuk anak muda, masyarakat dan musikalitasnya juga harus bagus.

Baca Juga

Ratusan Mahasiswa Gelar Aksi di Sekretariat TKD Jabar, Sampaikan 11 Tuntutan

"Setelah audisi kita akan memilih 4 dari setiap bidang dari yang 10 tadi. Medali emas, perak, perunggu, dan favorit. Setelah itu ada proses rekaman untuk medali emas dan perak. Kita akan coba collabs dengan yang juara penyanyi," ungkapnya.

Terkait genre musiknya sendiri, Erwin membebaskan para peserta untuk menciptakan lagu sekreatif mungkin. Hanya saja, sejauh ini genre yang paling banyak diminati adalah koplo.

"Kita akan coba membebaskan, mayoritas musiknya ke musik goyang jadi ada yang koplo, ada yang dangdut, musik pop Sunda, dan lirik pun banyak yang campuran. Ada campur Sunda Indonesia, ada Sunda full, lagu bahasa Sunda tapi musiknya pop ada," terangnya.

Erwin mengatakan, lagu yang terpilih nantinya akan dirilis di semua digital platform sehingga bisa didengarkan oleh masyarakat luas.

"Jadi sampai ke hulu dan hilir prosesnya seperti pencarian bakat di TV. Ini jadi silent campaign yang bentuknya seperti industri," tandasnya.

Editor : Zhafran Pramoedya