Acara juga diisi oleh Workshop Simulasi Kesiapsiagaan Bencana, Penanaman Pohon, Ruwatan Jagat, Kajian Figh Perubahan Iklim dan Kemah serta Apel Siaga.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan penanaman pohon dan pelepasan bibit secara simbolis oleh Ketua PBNU didampingi Ketua LPBI, BNPB, Baznas, KLHK dan Kemensos.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama Ruwatan Jagat sekaligus tsyakuran 14 Tahun LPBI NU oleh Ketua PCNU Kabupaten Bandung.
Ketua LPBI PBNU Tubagus Ace Hasan Syadzily atau akrab disapa Kang Ace mengatakan, LPBI merupakan lembaga di bawah Nahdlatul Ulama (NU) yang bertugas menerjemahkan berbagai kebijakan PBNU terkait penanggulangan bencana, perubahan iklim, dan pemasalahan lingkungan.
"LPBI merupakan lembaga yang selama ini telah bekerja melakukan upaya penanggulangan bencana. Hadir di tengah masyarakat, terutama di basis-basis NU yang mengalami bencana," kata Kang Ace yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini.
Menurut Kang Ace LPBINU juga selama ini aktif melakukan edukasi masyarakat dan mendorong peran NU dalam penanganan bencana di Indonesia.
"Kenapa kami menjadikan Km 0 Cisanti ini sebagai lokasi kegiatan, karena Situ Cisanti adalah hulu Sungai Citarum, sumber air, bukan saja bagi warga Kabupaten Bandung, tapi juga seluruh Jawa Barat, bahkan nasional. Sebab Sungai Citarum ini melintasi hampir semua kabupaten di Jabar," ujar Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu.
Karena itu, tutur Kang Ace, kelestarian hulu Sungai Citarum harus dijaga, dilestarikan, dan hidupkan dengan menjaga lingkungan. Seperti diketahui, Sungai Citarum kerap dituding sebagai penyebab banjir yang terjadi di Jabar.
"Selain memperingati Harlah ke-14, melalui kegiatan ini, LPBINU ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa LPBINU siap siaga menghadapi berbagai bencana. Karena kita tahu, Indonesia ini merupakan ring of fire, wilayah yang sangat berpotensi terjadi bencana di mana-mana," tutur caleg terpilih dari Dapil Jabar 2 (Kabupaten Bandung-Bandung Barat) ini.
Editor : Ude D Gunadi