Rp5 Miliar Raib Akibat Transaksi Valuta Asing, Warga Bandung Lapor ke Ditreskrimsus Polda Jabar

Korban S telah berulang kali meminta ulang bukti dokumen tersebut namun tidak pernah bisa ditunjukkan pihak bank dengan alasan sdh diberikan ke RM. Namun RM tidak bisa dihubungi karena diisolasi dan dirumahkan.
Langkah hukum ditempuh klien saya karena tidak ada tanggapan memadai dari pihak bank. "Kami melaporkan kasus ini atas dugaan pelanggaran Pasal 46 ayat (1) Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan," ujar Maria.
Maria menuturkan, kasus ini dilaporkan ke Polda Jabar pada November 2024 lalu. Perkembangan penyidikan sampai saat ini masih dilakukan pendalaman.
Kronologi kejadian, kata Maria, berawal saat klien S ditawari produk investasi valuta asing oleh bank swasta tersebut dengan janji keuntungan melalui pengelolaan mata uang asing seperti USD, AUD, JPY, dan GBP. Selain itu, korban S menjadi nasabah prioritas
"Korban pun membuka rekening. Setelah dana tersimpan di rekening, diduga RM bank mentransaksikan dana tersebut tanpa konfirmasi dan persetujuan klien saya," tutur Maria.
Padahal, ujar Maria, korban S telah mengingatkan RM bank agar tidak mentransaksikan dananya dalam konversi USD ke JPY.
Editor : Agus Warsudi