Karena melanggar, anggota DPRD itu marah-marah ke sopir truk. Lalu ada yang memvideokan dan viral. Orang mencap anggota DPRD itu jelek dan disebut dari Golkar. "Lalu yang rusak siapa coba? Golkar," ujar Kang Ace.
Karena itu, tutur Kang Ace, penggunaan media sosial penting sekali. Seperti kemarin, Ketua DPRD Garut, viral. Kang Ace mengklarifikasi peristiwa itu ke Ketua DPRD Garut dari Golkar.
"Ternyata, guru honorer itu diberi nasihat. Kalau mau menangis yang baik, jangan sampai kokosedan (histeris sambil duduk di lantai). Maksudnya kan baik, tapi dipelintir oleh netizen, tidak empati kepada guru," tuturnya.
Saat ini, kata Kang Ace, netizen sadis. Jangan macam-macam di era demokrasi digital. Karenanya, penting sekali anggota DPRD memiliki kemampuan menjaga integritas dan citra di dunia maya.
"Karena itu, yang kami lakukan di DPD Golkar Jabar telah dikonsultasikan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan kurikulum dibahas serius. Tujuan utamanya agar caleg DPRD kabupaten/kota dan provinsi terpilih, menjadi anggota dewan yang baik, melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya, mengerti tugas dan fungsi, mudah-mudahan perolehan suara pada 20229 akan semakin naik," ucapnya.
Sebaliknya, ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini, jika merasa telah terpilih, sehingga bersikap santai, tapi tidak tahu tugas dan fungsi, jangan harap bisa terpilih kembali pada Pileg 2029.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait