BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - SMK Negeri 5 Bandung menandatangani MOU dengan pihak-pihak perusahaan. Hal tersebut guna meningkatkan serapan lulusan SMKN 5 Bandung di dunia kerja.
MOU dilakukan SMKN 5 Bandung dengan 38 perusahaan industri yang berada di wilayah Jawa Barat, Selasa (25/2/2025). Bertajuk Forum Kerjasama Industri (FOKESI).
Plt. SMKN 5 Bandung, Hasan Iskandar mengatakan, ada beberapa bentuk kerjasama yang dibangun dengan perusahaan Industri, mulai dari Praktek Kerja Lapangan, Guru Tamu, Magang Guru hingga Penyelarasan Kurikulum.
“Harapan akhirnya adalah agar siswa lulusan kita memiliki profil sesuai dengan apa yang diharapkan mereka,” kata, Hasan Iskandar di SMKN 5 Bandung.
Berdasarkan data BPS tahun 2024 kurang lebih 9,4 persen SMK menyumbang pengangguran di Indonesia. Hal ini lebih tinggi dibandingkan tingkat pendidikan yang lainnya.
Menurut Hasan Iskandar, dengan mengundang puluhan industri dan melakukan MOU, merupakan bentuk komitmen pihaknya menciptakan lulusan yang siap bekerja sesuai dengan masing-masing bidang keterampilan yang dimiliki para siswa.
“Justru harapan kita hari ini dengan mengundang industri yang datang ke SMKN 5, harapannya untuk memutus itu (Pengguguran). Sehingga teman-teman industri juga tahu bahwa ada potensi yang mereka dapatkan keterampilan anak-anak kita untuk dapat bekerja di perusahaan,” ujarnya.
“Jadi bukan hanya aspek pembelajaran tapi kita juga ingin menyasar setelah siswa lulusan. Mudah-mudahan kedepannya bisa memberikan sumbangan untuk mengurangi jumlah siswa SMK yang pengangguran menurut data BPS tadi,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Analis Kebijakan Ahli Muda Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, Kota Bandung dan Cimahi, Siti Sadiah Yuningsih mengapresiasi kepada SMKN 5 Bandung atas pelaksanaan penanganan MOU dengan 38 lebih dunia kerja industri di Jawa Barat.
Menurutnya, kerjasama dengan industri adalah bagian dari peran dan tugas sekolah terutama SMK, dimana SMK memang harusnya bekerjasama dengan Industri dalam rangka mewujudkan siswa yang kompeten.
Maka dari itu, dengan kerjasama ini akan terbangun kolaborasi terutama dalam proses pembelajaran, karena siswa yang disiapkan oleh SMK harus selaras dengan kebutuhan industri, baik itu kompetensinya, karakternya itu harus selaras dengan kebutuhan industri.
“Sehingga dengan demikian, akan terjadi sinkronisasi terutama dengan kurikulumnya yang disediakan oleh sekolah sejalan dengan kebutuhan industri. Itu harapannya dari kami dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII,” ucap Siti Sadiah.
Dikatakan Siti Sadiah dengan adanya kolaborasi dan kemitraan dengan dunia kerja dan Industri, tentunya masing-masing dapat memetakan kebutuhan tenaga kerja.
Sementara, lanjutnya, sekolah memiliki stok untuk menyuplai tenaga kerja, sehingga akan terjalin komunikasi yang dibutuhkan kedua pihak antara kebutuhan dan ketersediaan. Dan kedepan dapat membantu mengurangi angka pengangguran khususnya lulus dari SMK.
“Tentunya ini akan mengurangi angka-angka pengangguran yang selama ini sangat disorot kepada SMK, karena memang SMK jumlah nya banyak,” tandasnya.
Wakil Kepala sekolah bidang Hubinmas, Frisca Choerunnisa menambahkan, Forum Kerjasama Industri (FOKESI) pertama diadakan di Jawa Barat ini mengundang 38 industri ada yang mengikuti secara online dan online.
Dengan adanya MOU dengan Industri di Jawa Barat, Frisca berharap mampu memotivasi para siswa yang berada di 6 jurusan, DPIB, TKP, Kimia Analisis, TKJ, Geomatika dan Produksi Film.
“Harapannya kita bisa mendengarkan dan silaturahmi masukan terutama untuk meningkatkan kualitas siswa dan siswi SMKN 5 Bandung juga keterserapan lulusan di Industri,” harapnya (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait