"Pesanan ini setiap tahunnya sebanyak 1 unit casing air slide aeration silo blending dimana proses pengerjaannya memakan waktu selama 3 bulan dengan gabungan beberapa kompetensi dasar sehingga didapat satu produk utuh," ujarnya.
Diketahui, SMKN 1 Cibinong menerapkan Model Pembelajaran Teaching Factory (TEFA). Model pembelajaran ini mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri.
Melalui BLUD dan model pembelajaran TEFA, kata Nonong, maka produk-produk yang dibuat para peserta didik sebagai proses belajar pun bisa dipasarkan ke masyarakat. Sebab, sistem BLUD bakal memudahkan untuk melakukan kerjasama dengan dunia industri.
Ditambah dengan 10 fleksibilitas hak yang bisa menunjang kinerja efisien dan efektifnya di SMK BLUD. Adapun fleksibilitas SMK BLUD didapatkan dari pengelolaan barang dan jasa melalui pendapatan, pembelanjaan, pengadaan barang dan jasa, utang dan piutang, pengelolaan Sumber Daya Manusia, penentuan kerjasama, penanaman investasi (modal), penentuan tarif layanan, silpa (defisit) dan pembiayaan untuk remunerasi pegawai.
"Sehingga hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional sekolah," ucapnya.
Pada mata pelajaran produktif atau kejuruan penerapan model pembelajaran Project Base Learning (PjBL) TEFA di SMKN 1 Cibinong Kabupaten Bogor tidak hanya bermitra dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa. Pada kompetensi keahlian Teknik Permesian dan Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur juga bekerjasama dengan anak perusahaan PT. KAI yang menghasilkan penyangga bantalan rel kereta api.
Sedangkan untuk kompetensi keahlian Rekayasa Perngkat Lunak (RPL) merancang dan mengimplementasikan pembuatan aplikasi presensi sekolah untuk kebutuhan internal. Adapun di kompetensi keahlian Sistem Informasi Jaringan dan Aplikasi (SIJA) dan Teknik Komputer dan Jaringan bekerja sama dengan PT. Bonet dalam hal pembelajaran berbasis industri untuk layanan jasa Internet.
Editor : Zhafran Pramoedya