Disinggung tentang pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), Dirut RSHS menuturkan, RSHS terus meng-upgrade dan memberikan terbaik di IGD. Dalam 5 menit, pasien dilayani oleh dokter jaga.
"Jadi dia (dokter jaga) lima menit harus pegang pasien. Nah nanti setelah itu, dia akan konsul ke dokter yang bertanggung jawab DPJP namanya. Itu hanya dalam lima belas menit, (pasien) sudah mendapat terapi definitif," tutur Dirut RSHS.
Perayaan HUT ke-101 RSHS berlangsung meriah, dihadiri 3.500 karyawan dan 1.500 residen. Acara diawali dengan jalan sehat. Kemudian dilanjutkan dengan Sertifikat Rekor MURI.
Dalam kegiatan ini juga digelar Residen Gathering, sebagai salah satu bentuk concern RSHS terhadap upaya-upaya antiperundungan di kalangan pendidikan dokter spesialis di RSHS.
Sejarah RSHS: Dulu Bernama RS Ranca Badak
Untuk diketahui, dikutip dari rshs.or.id, Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1920. Rumah sakit ini diresmikan 15 Oktober 1923 dengan nama Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs".
Pada 30 April 1927, nama rumah sakit pusat rujukan di Jawa Barat diubah menjadi Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana berkapasitas 300 tempat tidur.
Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, rumah sakit ini dikelola oleh pemerintah daerah dengan nama Rumah Sakit Ranca Badak.
Kemudian pada 1954, RS Ranca Badak ditetapkan menjadi rumah sakit provinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan (kini Kemenkes). Dua tahun kemudian, 1956, RS Ranca Badak dijadikan rumah sakit umum berkapasitas 600 tempat tidur. Pada tahun sama, berdiri Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad).
Editor : Ude D Gunadi